-->

Rabu, 26 Oktober 2016

Lapisi Mobil Anda Dengan Nano Ceramic Coating

Sebagai investasi dan bagian dari lifestyle, tampilan mobil kadang terlihat mudah kusam meski sering dicuci dan dipoles. Apalagi cuaca tropis yang belakangan semakin panas dan lembap di Medan membuat si pemilik mobil harus ekstra hati-hati merawat kendaraannya. Kondisi ini kerap menjadikan jamur dan kotoran yang menempel di seluruh bagian mobil berekasi secara kimiawi dengan cepat. Alhasil, cat pun cepat kusam atau rusak.

Kita sering menemukan lahan parkir tanpa pelindung atap. Tak terbayang, bagaimana tersiksanya cat kendaraan ketika saat terik matahari kemudian berganti dengan derasnya hujan dan kembali terik. Kondisi ini sering dijumpai saat pergantian cuaca di Medan seperti sekarang ini. Perubahan cuaca secara tiba-tiba akan membuat lapisan pelindung cat atau disebut dengan clear coat akan lebih cepat rusak. Bila didiamkan, kian lama warna cat akan pudar. Kendala cat mobil di cuaca yang tak menentu seperti saat ini adalah terjadi water spot dan memudarnya warna cat akibat mobil terjemur. Bintik air yang tersisa setelah hujan akan membekas di clear coat. Bekas air inilah yang disebut water spot. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka clear coat akan rusak. Jika hal ini terjadi, maka cat mobil harus di poles, agar warna cat dapat kembali cemerlang.

Jika ini terjadi berarti ada yang tidak tepat dengan proses pencucian dan perlakuan terhadap kendaraan kesayangan Anda. Pada sisi lain, cara mencuci, memoles, serta perlakuan lain yang tidak tepat juga turut menyebabkan konstruksi lapisan cat cepat terurai. Ada banyak cara untuk melindungi cat mobil, mulai dari Wax, Polymer/plastic hingga lapisan Nano Ceramic. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan agar tampilan cat mobil tetap awet berkilau?

“Selama ini, banyak pemilik mobil yang rajin merawat mobil, namun tidak mengerti cara yang tepat untuk membersihkan dan memperlakukan mobil agar cat tetap awet dan berkilau. Kendaraan adalah investasi dan kadang kita tidak memiliki waktu luang untuk merawat secara terus-menerus dan teratur. Auto Nano Paint Protection membantu melindungi dan merawat kendaraan tanpa harus sering membersihkan, tanpa harus sering memoles, tanpa harus sering ke salon mobil,” ujar pemilik Auto Nano Ceramic Coating Medan, Ferry ketika ditemui Tribun di workshop miliknya, Jalan Cemara No 188 C, Medan, kemarin.

Keunggulan produk yang memanfaatkan nano technology ini, katanya, mampu membantu mempertahankan keaslian cat dan mengatasi masalah polusi yang diterima oleh cat serta menjaga kilap mobil. Lapisan nano keramiknya mampu menutup pori-pori cat dengan sempurna sehingga tidak ada debu dan kotoran yang menempati pori-pori cat. Efek dari tertutupnya pori-pori ini, debu tidak akan mudah menempel sehingga mudah dibersihkan dan air tidak menempel. Ini artinya perawatan nano sudah menghindari kusam dan mencegah jamur.

Ia menyayangkan pemilik mobil yang masih mempertahankan cara konvensional, yakni mencuci mobil dengan air yang akan menimbulkan kerak/jamur air pada permukaan cat. Apalagi air yang biasa digunakan saat ini mengandung kadar kaporit yang tinggi dan juga air tanah mengandung tingkat keasaman yang berbahaya bagi mobil.

“Saya dulunya sempat menjadi pelanggan salon mobil. Hasil setelah cuci mobil memang terlihat bersih tetapi akan mengakibatkan kerak/jamur air di permukaan cat. Tanpa Anda sadari ini akan membuat kusam cat pada jangka panjangnya dan tidak mampu melindungi cat dari sinar UV,” jelasnya.

Bila dibandingkan dengan produk seperti AquaWax misalnya, paint protectionnya hanya bertahan lebih kurang enam bulan karena sifatnya yang temporer. Banyak pengguna juga mengeluhkan kualitasnya yang berkurang bila terlalu sering terkena air atau hujan. Bahkan jika sedikit ceroboh ketika menggunakan lapisan wax, dapat menipiskan cat dan meninggalkan goresan pada body. Lapisan wax ini pun harus diaplikasi ulang untuk mempertahankan kekilapannya dan menutupi baret.

Sementara untuk perlindungan cat yang menggunakan Polymer, memang diakui jauh lebih lama bertahan dibandingkan produk Wax. Sistemnya dirancang khusus untuk melindungi dan mempertahankan permukaan cat agar tetap mengkilap dan tidak pudar. Namun yang menjadi masalah, penggunaan polymer adalah bila mobil sering terpapar matahari dan hujan ketika sedang diparkir atau dicuci dengan kandungan shampoo mobil dengan pH tidak seimbang, maka akan menjadi masalah. Jika salah perawatan dan tidak diperiksa detail, malah beresiko menyisakan jamur dan kerak air di kaca dan bodi.

“Resikonya terasa sekali apalagi bagi mobil yang sering parkir diluar garasi siang dan malam. Terpapar matahari dan kadang hujan. Perawatan dengan nano mempermudahnya. Karena kalaupun bepergian jauh ke luar kota dan melewati banyak debu dan tanah, hanya tinggal disiram air biasa, kotorannya akan langsung jatuh. Kilap juga menjadi tahan lama dan pantulan bayangan jelas karena terpantul sempurna,” kata Ferry seraya memperagakan kilap hasil polesan Nano Ceramic Coating di salah satu mobil yang terparkir di workshopnya.

Permukaan cat yang jadi super licin membuat kotoran tersapu ketika permukaannya terkena air. Jadi tidak sang pemilik tidak perlu lagi mencucinya dengan sabun atau mengelapnya dengan kain, hanya perlu menyiramnya dengan air atau menunggu hujan turun dari langit dan menyapu kotoran di permukaan mobil. (ers/tribun-medan.com)


Perbandingan Paint Protection

Wax
Daya Tahan : Lebih kurang 6 bulan
Pantangan : Jika dicuci terus, wax akan hilang
Kilap : Kilap

Polymer
Daya Tahan : Diatas 2 tahun
Pantangan : Air Panas, Kaporit, Shampoo pH tidak seimbang, hujan asam, panas dan hujan yang terus menerus
Kilap : Super Kilap

Nano Ceramic
Daya Tahan : Diatas 2 tahun
Pantangan : Tidak Ada
Kilap : Super Kilap dan bayangan efek cermin terlihat jelas

Previous
Next Post »